Fenomena clickbait muncul kepermukaan akibat dari maraknya situs berita yang membuat judul heboh luar biasa, padahal isinya ga lebih heboh dari judul yang ditampilkan.
Sebenarnya clickbait bukan hal baru. Click bait berasal dari media lama, bukan website, yaitu dari gaya penyiaran berita dan televisi yang disebut Tease.
“Tease adalah ungkapan kalimat yang disampaikan presenter sebelum jeda iklan agar penonton/ pendengar stay tune alias ‘tidak ke mana-mana’. Misalnya, ‘Nantikan informasi menarik lainnya. seusai jeda iklan berikut ini, jadi tetaplah bersama kami!’.”
Berikut pengertian Click bait dari Wikipedia.
“Umpan klik (clickbait) adalah suatu istilah peyoratif yang merujuk kepada konten web yang ditujukan untuk mendapatkan penghasilan iklan daring, terutama dengan mengorbankan kualitas atau akurasi, dengan bergantung kepada tajuk sensasional atau gambar mini yang menarik mata guna mengundang klik-tayang (click-through) dan mendorong penerusan bahan tersebut melalui jejaring sosial daring. Tajuk umpan klik umumnya bertujuan untuk mengeksploitasi “kesenjangan keingintahuan” (curiosity gap) dengan hanya memberi informasi yang cukup membuat pembaca penasaran ingin tahu, tetapi tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut tanpa mengklik pada tautan atau pranala yang diberikan.”
Ga ngerti ya? Kalo iya berarti sama saya juga ga ngerti tentang penjelasan tersebut. Langsung saja berikut contoh-contoh judul berita yang mengandung unsur clickbait:
- 7 Cara menaklukan sapi ngamuk, nomor 5 bikin syok!
- Kamu bisa melakukan ini, agar di sukai kucing kesayanganmu
- Kangibay.net makin eksis? ini jawaban Founder-nya
Judul berita yang menjebak (clickbait) adalah modus media online untuk meningkatkan traffik, pengunjung, atau pageviews. Karenanya tujuan click bait adalah berusaha membuat pembaca penasaran sehingga meng-klik tautan judul berita tersebut.
“Judul clickbait didasarkan pada premis bahwa pembaca diperlakukan sebagai orang bodoh,” kata Beckman. “Celakanya, tren penipuan dan manipulasi terhadap pembaca ini menjadi standar berita online,” Daily Beast.
Karena persaingan ketat di internet maka gaya jurnalistik online / digital jounalism mau tidak mau harus menggunakan clickbait, bukan hanya di media online berupa berita, YouTubers pun beramai-ramai membuat judul yang lebay agar konten video nya banyak yang nonton.
Lihat saja beberapa judul video YouTube Indonesia yang sedang trending hari ini 😀
Tidak menyalahkan, karena saya pernah membaca tips n trik agar viewers bertambah, salah satunya membuat judul yang bikin penasaran, thumbnail ‘wakaciprit’ yang kadang keluar dari konten video yang ditampilkan.
Jadi bagaimana saya bisa membedakan informasi yang mengandung clickbait atau tidak? Butuh insting yang kuat bung. Kalo mau baca silahkan baca, merasa di tipu atau tidak itu urusan lain. Bagaimanapun penulis artikel tersebut sudah cape-cape nulis dan membuat judul se-istimewa itu pasti hasil pemikiran yang panjang, hehe..
“You can trick someone to click, but you can’t trick someone to share!” kata Buzzfeed.
Saya senang kutipan dari Kang Romel “Jurnalistik yang baik menyampaikan informasi, bukan meminta (mengemis -red) pembaca untuk mengklik link judul berita.”