Mata uang virtual atau cryptocurrency secara harfiah bisa diurai dari akronim kata cryptography (kriptografi/kode rahasia) dan currency (mata uang). Disebut demikian karena mata uang virtual itu dibuat dengan melibatkan disiplin ilmu yang berkaitan dengan sistem keamanan kode komunikasi atau kode-kode rahasia.
Seorang doktor ilmu komputer dan administrasi bisnis jebolan University of California, Amerika Serikat. Pada tahun 1980-an, Cryptocurrency pertama kali dirancang oleh David Chaum. Dia merancang sebuah algoritma yang sangat aman dan memungkinkan dilakukannya enkripsi (tulisan berkode/sandi) dalam melakukan transaksi dana elektronik.
Jenis jenis mata uang virtual
BitCoin : 10 BTC = IDR 2.230.555.992
Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak opensource yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-to-peer tanpa penyimpanan terpusat atau administrator tunggal di mana Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut bitcoin sebuah mata uang yang terdesentralisasi.
Ethereum : 10 ETR = IDR 141.886.845
Ethereum adalah platform ter-desentralisasi yang bisa menjalankan smart contract, yaitu aplikasi yang bisa berjalan sendiri sesuai pemrograman tanpa adanya downtime, sensor, penipuan ataupun gangguan dari pihak lain. Ethereum merupakan sebuah projek besar yang dimulai oleh Vitalik Buterin pada tahun 2013. Blok pertama Ethereum ditemukan pada 30 July 2015.
Dash : 10 DASH = IDR 165.570.973
Dashcoin adalah altcoin lain dan alternatif untuk Bitcoin yang dibuat pada tahun 2014. Dash sebelumnya dikenal dengan nama Darkcoin. DDash diciptakan oleh Evan Duffield dan Kyle Haga pada awal Januari 2014. Dengan adanya jaringan desentralisasi baru bernama Masternodes. Dash memiliki fitur DarkSend yang menggabungkan setiap transaksi dengan dua transaksi lain yang ada di public ledger sehingga menjadi sangat sulit untuk dilacak. Fitur DarkSend dapat dinonaktifkan jika pengguna tidak menginginkannya.
LiteCoin : 10 LTC = IDR 39.169.775
Litecoin adalah cryptocurrency yang merupakan versi sederhana dari Bitcoin sebagaimana namanya. Saat ini, Litecoin termasuk ke dalam peringkat lima besar cryptocurrency terpopuler di dunia. Litecoin memiliki jarak antar blok yang lebih pendek yaitu hanya 2,5 menit (Bitcoin: 10 menit), yang berarti tingkat kemampuan transaksinya berjalan lebih cepat daripada Bitcoin. Penggunaan algorithmnya pun berbeda dimana Litecoin menggunakan scrypt, sedangkan Bitcoin menggunakan SHA2.
Ripple : 10 XRP = IDR 426.420
Ripple adalah nama mata uang digital yang serupa dengan Bitcoin, sekaligus nama sistem pembayaran global yang terhubung dengan berbagai mata uang di dunia. Satuan mata uang yang keluar dari teknologi Ripple, dikenal dengan nama XRP. Teknologi ini memudahkan para pengusaha, perusahaan, dan masyarakat dunia untuk mengirim, menerima, menjual atau membeli berbagai mata uang tanpa harus lagi khawatir dengan biaya transaksi yang mahal atau waktu delay yang lama.
Omisego :
OmiseGO adalah teknologi keuangan berbasis etereum publik untuk digunakan dalam dompet digital mainstream, yang memungkinkan pertukaran real-time, nilai tukar peer-to-peer dan layanan pembayaran secara agnostik melintasi yurisdiksi dan silo organisasi, dan juga pada uang fiat dan mata uang yang terdesentralisasi. Dirancang untuk memungkinkan penyertaan keuangan dan mengganggu institusi yang ada, akses akan tersedia bagi semua orang melalui jaringan OmiseGO dan kerangka dompet digital, dimulai pada Q4 2017.
ZCash : 10 ZEC = IDR 101.695.252
Zcash adalah mata uang kripto yang dapat ditransaksikan sepenuhnya secara anonim. Pengirim, penerima dan bahkan jumlah transfer di blockchain tidak akan dapat diketahui. Akan tetapi, unit mata uang ini tidak dapat menyimpan historis penggunaan sebelumnya. Verifikasi blok transaksi dilakukan tanpa penguraian informasi, tapi kode mata uang kripto tetap terbuka.
Ethereum Classic : 10 ETC = IDR 4.723.893
Ethereum Classic adalah sebuah project alternatif yang dikembangkan untuk mempertahankan jaringan Ethereum agar tetap sama seperti ketika kasus hard fork belum terjadi. Demi mengembalikan 12 juta Ethereum (ETH) yang dikuras habis dari DAO oleh seseorang/sekelompok hacker berkat ketidakamanan protokol DAO, Ethereum melakukan hard fork yang ternyata tidak sepenuhnya didukung oleh komunitas, dan bahkan ditentang oleh beberapa developer Bitcoin. Meskipun berhasil, perdebatan hard fork jaringan Ethereum ini berujung pada peristiwa Splitting dimana jaringan Ethereum terbagi menjadi dua yaitu, ETH (Ethereum) dan ETC (Ethereum Classic).